Sekilas Tentang Careworker di Jepang


Kalau dii tulisan Jadi Perawat di Jepang? Why Not! saya membahas tentang alur cara pendaftaran program perawat ke Jepang secara umum, kali ini saya pengen berbagi pengalaman ketika saya bekerja sebagai Careworker di Jepang. Karena banyak email yang masuk setelah mereka membaca tulisan saya sebelumnya dan menanyakan program ini, jadi sepertinya saya share (lagi) saja ya.. 

Jadi, untuk perawat Indonesia yang ingin mengikuti program Careworker salah satu syaratnya saat ini, tetap harus mereka yang mempunyai basic pendidikan keperawatan baik diploma, sarjana maupun yang sudah profesi Ners. Sebenarnya di Jepang sendiri, mereka yang bekerja sebagai Careworker tidak harus yang berpendidikan di bidang keperawatan, banyak orang Jepang yang lulus SMA bisa melamar kerja sebagai Careworker. Tetapi, di Jepang juga ada sekolah kejuruan khusus Careworker setelah lulus SMA dengan masa Studi 2 tahun.

Untuk yang menempuh pendidikan Careworker atau dalam bahasa Jepangnya “Kaigofukushishi” atau “Kaigoshi”, setelah lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi (lisensi) nasional sebagai Careworker. Sedangkan yang tidak punya basic Careworker, mereka diwajibkan mengikuti Ujian Negara baik tulis maupun praktek untuk mendapatkan sertifikat kompetensi Careworker. Syarat untuk mengikuti ujian negara ini, salah satunya  diharuskan mempunyai pengalaman kerja minimal selama 3 tahun dibidang Careworker. Atau bisa juga dengan mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan  Careworker sebanyak minimal kurang lebih 450 jam belajar. Begitu juga dengan Careworker dari Indonesia, setelah mempunyai pengalaman kerja selama 3 tahun, nantinya akan mengikuti ujian negara untuk mendapatkan lisensi careworker. Ujian tulis dan praktek disamakan seperti orang Jepang. Sebelum menempuh ujian dan memperoleh sertifikat, statusnya masih sebagai kandidat careworker (Kaigofukushishi Kohousha)

Untuk perawat Indonesia yang baru lulus kuliah, bisa mendaftar langsung program Careworker ini. Tidak perlu ada pengalaman kerja di Rumah sakit ataupun fasilitas Kesehatan lainnya selama minimal 2 tahun seperti program Nurse. Nanti kita bahas program Nurse di tulisan berikutnya ya.

Secara penempatan tempat kerja, Careworker akan di tempatkan di fasilitas kesehatan untuk merawat orang-orang lanjut usia, atau biasa kita kenal dengan istilah panti lansia (Roujin Home) . Mereka yang disebut lansia adalah yang sudah mencapai usia minimal 65 tahun. Menurut data Departemen Dalam Negeri dan Komunikasi (総務省) tahun 2013 tertulis jumlah penduduk di Jepang  mencapai 127,320,000 Jiwa.  Sebanyak 25 % dari jumlah itu adalah mereka yang berusia 65 tahun lebih. Dengan kata lain satu dari empat orang di Jepang adalah orang yang berusia lanjut. Bahkan diperkirakan tahun 2035, jumlah penduduk lansia di Jepang kurang lebih akan mencapai 34%. Mungkin hal ini tidak masalah jika tingkat presentase kalahiran atau anak di Jepang jumlahnya melebihi penduduk lansia.  Tetapi menurut data tahun 2013, jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun hanya mencapai 12.9% .

Melihat data ini, tentunya Jepang akan sangat membutuhkan tenaga Careworker baik dari dalam maupun luar negeri. Contohnya saja di panti lansia tempat saya bekerja, masih sangat membutuhkan sekali tenaga Careworker, tapi orang Jepang yang berminat di bidang ini masih sedikit. Mungkin inilah salah satu sebab Jepang bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang ini. Permintaan jumlah Careworker dari Indonesia jauh lebih banyak dari permintaan Nurse. Karena memang, jumlah kebutuhan perawatan lansia di Jepang sangat tinggi.

Angkatan saya yang berangkat bulan Mei tahun 2012 lalu, jumlah keseluruhannya 101 orang. 29 adalah Nurse, dan Careworker 72 orang. Tahun 2013 dari jumlah keseluruhan 156, Careworker berjumlah 108 orang. Tahun 2014 bertambah lagi menjadi 146 orang dari jumlah keseluruhan 187 orang, sisanya yang mengikuti program Nurse. Dan diperkirakan akan terus bertambah jumlah permintaan Careworker dari tahun ke tahun.

Bukan hanya dari Indonesia saja, pemerintah Jepang juga bekerjasama dengan Filipina dan Vietnam, namun sampai saat ini Indonesia masih menduduki peringkat pertama jumlah pengiriman Careworker maupun Nurse.
Secara umum, tugas Careworker adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia yang mengacu pada keperawatan gerontik. Namun disini, Caerworker tidak bisa melakukan tindakan klinis keperawatan. Loh, kita kan di indonesia nurse / perawat, mempunyai STR (Surat Tanda Registrasi), dan mempunyai sertifikat uji kompetensi perawat?? Eeeitss.. memang benar, akan tetapi program yang kita geluti di Jepang adalah Careworker, bukan Nurse. Untuk di panti lansia, yang bertugas sebagai nurse masih dari orang Jepangnya sendiri. Jepang dan Indonesia belum membuka program baru untuk penempatan nurse di panti lansia. Nurse dari Indonesia masih ditempatkan di area Rumah sakit saja.

Saya sendiri mengikuti program Careworker. Di sini peran dan tugas saya tidak sama dengan perawat maupaun profesi kesehatan lainnya. Semuanya sudah memiliki tugas masing-masing, tapi tentu saja kita juga berkolaborasi dalam hal pelayanan kesehatan. Di tempat saya, careworker tidak bisa melakukan tindakan keperawatan seperti misalnya, melakukan injection, memasang infus, memasang NGT, merujuk pasien ke RS,  dan tindakan  keperawatan lainnya yang tentunya atas advice dari Dokter. Bahkan di tempat kerja saya, untuk pemeriksaan TTV/Tanda Tanda Vital seperti mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan tetap dilakukan oleh perawat. Dan sebaliknya, perawat boleh melakukan tugas Careworker jika dibutuhkan.

Jadi tugas Careworker bagaiamana? Tugasnya antara lain adalah membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi secara oral (secara langsung dari mulut) , memberikan obat oral atas anjuran perawat, dukungan personal hygiene : kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu, kebersihan anggota badan lainnya seperti kebersihan kepala, rambut, kuku, mata dan telinga, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur,  mempertahankan kesehatan lansia, mencegah penurunan kesehatan lansia, misal: ketika ada lansia yang lumpuh dan perlu perawatan serta bantuan pemenuhan kebutuhan secara total, Careworker mempunyai peran untuk bisa mencegah terjadinya dekubitus (Kerusakan/kematian kulit akibat adanya penekanan secara terus menerus).  Pemenuhan rasa aman dan nyaman juga tak kalah pentingnya, banyak sekali lansia mengalami disorientasi, penurunan kemamapuan dalam mengingat atau Demensia, sehingga mereka akan mudah panik, cemas, dan gelisah. Careworker dituntut untuk memahami hal ini, dan harus memiliki seni dalam berkomunikasi dengan lansia yang mengalami gangguan Demensia. Careworker juga wajib melakukan dokumentasi, membuat perencanaan, dan Masih banyak lagi tugas careworker yang lainnya.

Jadi kasarnya nih, tugas Careworker bukan hanya sekedar nyuapin, mandiin, bantu BAK/BAB, angkat-angkat pasien melulu.. hehe.. masih banyak tugas, peran, dan kewajiban dan tanggung jawab lainnya. Bagi Careworker dari Indonesia, ketika sudah mendapatkan lisensi careworker yang bisa diperoleh setelah pengalaman kerja selama 3 tahun serta lulus ujian negara, tugas  peran, serta tanggung jawabnya pun akan bertambah dibanding ketika mereka belum mengantongi sertifikat kompetensi. Tetapi, hal ini juga tergantung kebijakan tempat kerja. Ada yang walaupun belum memiliki sertifikat, tetapi tugasnya sudah sama seperti Careworker Jepang, dan ada juga yang masih dianggap sebagai peserta magang, jadi tanggung jawab pekerjaan misalnya pendokumentasian tidak dibebankan kepadanya.

Kalau sudah mendapat lisensi, Careworker dari Indonesia bisa bekerja sampai waktu  yang mereka inginkan. Mereka bisa memeperpanjang kontrak kerja  menjadi 5 th,10 th, 15 th , ataupun sampai batas umur pensiun. 

Yaaa.. demikian sedikit cerita yang saya dapat dari Negeri sakura, semoga bermanfaat bagi yang membaca. Untuk teman sejawat yang sedang/akan mengikuti program ini, semoga diberikan kelancaran… ganbatte! Oke? Oke 

40 Comments Add yours

  1. iput berkata:

    Wahh ka farida di negeri sakura . pengenn bangettt kesanaa kaaa 😍

    Suka

  2. indzaka berkata:

    Bermanfaat….infonya

    Suka

  3. vinnymartina berkata:

    Infonya bermanfaat sekali mbak. Terima kasih…

    Suka

  4. Terimakasih kak infonya,,sangat bermanfaat

    Suka

    1. Azkha Nurfhadzilah berkata:

      Ka farida izin bertanya berarti kalo yang lulusan SMA kisaran umur 17/18 tahun itu tidak bisa langsung melamar ya harus ada pengalaman dulu baru bisa menjadi careworker ?

      Suka

      1. faridadarwis19 berkata:

        Bisaaa, tapi melalui program Tokutei Ginou/ssw. Coba deh brwosing tentang program tsbt

        Suka

  5. Sri asmara berkata:

    Kak farida maap mau tanya kalo misalny masih berstatus candidat careworker atau blm lulus ujian gaji yang diterima brapa y kak? Trimakasih kak

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Tergantung tempat kerja kita 🙂

      Suka

  6. Aliqul Abdiyah berkata:

    Selamat malam .. kak farida mau tanya untuk yang pekerjaan careworker itu apa harus dari pendidikan keperawatan ya kak? Berarti kalau kuliahnya dulu dari d3 kebidanan tidak boleh mengajukan lamaran ya?
    Btw infonya bermanfaat sekali, bisa untuk menambah pengetahuan ini .. terimakasih ^^

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Iya kalo program G to G harus dari keperawatan sekarang…

      Iya sama sama 🙂

      Suka

  7. Meydi Pinontoan berkata:

    Makasih ka atas infonya. Saya mau nanya kalo dijepang dari care worker trus mau jadi nurse bisa ga? soalnya saya lulusan s1ners tapi pengalaman blum sampe 2 tahun, jadi pengen nyoba di careworkernya dulu. Mohon tanggapannya, makasih.

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Menurut info dari temen2 saya.. (maaf bner apa ngganya blum tau), bisa. Ikut careworker dan lulus ujian nasionalnya, plus memiliki sertifikat JLPT N1 untuk syarat utamanya.

      Suka

  8. E.Yoong berkata:

    Halo halo.
    Saya mau nanya nanya
    Kakak kerjanya di kota apa ini?
    Untuk careworker harus mempunyai sertifikat N berapa?
    Terima kasih 😊

    *boleh minta alamat email?

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Sekarang di Saitama Pref (Kota Kitamoto)

      Suka

  9. ipad berkata:

    siang kak
    saya mau nanya ni kak. saya kan masih fresh graduate ners. bisa gk daftar program g to g jepang tu kira2 kak?. apakah langsung gak lolos di administrasinya karena belum pengalaman atau bagaimana statusnya tu kak?

    terima kasih kak

    Suka

  10. ipad berkata:

    siang kak
    saya mau tanya2 nih
    saya kan masih fresh graduate ners, apakah bisa daftar program g to jepangnya tu kak? atau saya langsung gk lulus di administrasinta karena belum punya pengalaman kerja? mohon pencerahannya dong kak hhee soalnya minat kali kerja di luar negeri

    terima kasiih

    Suka

    1. indranugraha berkata:

      kalo belum punya pengalaman masih bisa daftar jadi carwoker kalo yang berpengalaman 2 tahun itu bisa daftarnya jadi nurse,, program g to g itu ada 2 nurse sama carwoker

      Suka

  11. isni rahayu berkata:

    kalau lulusan smk jasa boga bisa apa tidak kak ? tpi pengalaman kerjanya banyak . belum pernah jadi TKI juga ? tolong infonya ya kak

    Suka

  12. wiatri hasanah berkata:

    Mbak untuk medical chek up ditunjukan ke pelayanan kesehatan mana ya ?

    Boleh minta alamat email nya mba ?

    Suka

  13. Subhanallah bermanfaat sebagai acuan terimakasih

    Suka

  14. windamarlinablog berkata:

    ALHAMDULILLAH KISAH SUKSES SAYA JADI TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku deputi Bidan penempatan BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
    kisah cerita saya awal jadi TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469

    Suka

  15. Stevbasry berkata:

    Kak kalo awalnya jadi careworker kemudian stelah lulus uji kompetensi nya kita melamar /pindah jadi kangoshi bisa gak? Trims

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Bisa asala ada JLPT N1

      Suka

  16. Nrhalymah berkata:

    Assalamualaikum mau tanya nih kak , kontrak disana apakah 3 tahun ? Dan untuk perpanjangan STR Indo bagi yang masa berlakunya sudah habis Sedangakan kita masih bekerja di sana ? Untuk careworker kak ? Trus bagaimana , untuk nanti kan kalau balik ke Indo kita bakal butuh str lagi. Terimkasih

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      Perpanjang STR diurus ketika pulang, mau tidak mau.

      Suka

  17. Vernita berkata:

    Kak persyaratan buat jadi perawat lansia itu apa aja ya?

    Suka

    1. faridadarwis19 berkata:

      A. PERSYARATAN PENDAFTARAN CALON PMI KANDIDAT NURSE (KANGOSHI) DAN CALON PMI KANDIDAT CAREWORKER (KAIGOFUKUSHISHI) 

      Syarat Khusus calon PMI Kandidat Careworker (Kaigofukushishi)

      Berusia maksimal sampai dengan 35 tahun per 31 Mei 2018

      Pendidikan serendah-rendahnya D3 Keperawatan;

      Melampirkan Foto copy ijasah pendidikan dan transkrip nilai dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;

      Melampirkan surat pernyataan bersedia ditempatkan sebagai careworker/ kaigofukushishi di Jepang, ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer.

       

      Syarat Khusus calon PMI Nurse (kangoshi)

      Berusia maksimal sampai dengan 35 tahun per 31 Mei 2018

      Pendidikan serendah-rendahnya D3 Keperawatan atau D4 Keperawatan atau telah lulus S1 Keperawatan ditambah Profesi Ners;

      Pengalaman kerja 2 tahun, terhitung mulai tanggal terbit STR;

      Melampirkan Foto copy ijasah pendidikan dan transkrip nilai dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;

      Melampirkan foto copy Surat Tanda Registrasi (STR) dari Kemkes/MTKI dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;

      Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja atau surat keterangan kerja sebagai perawat sekurang-kurangnya 2 tahun komulatif per 31 Mei 2018.

      Syarat Umum calon PMI Careworker dan calon PMI Nurse

      Foto copy KTP yang masih berlaku;

      Foto copy Paspor (jika ada);

      Foto copy Akte Kelahiran atau Surat Kenal Lahir;

      Foto copy Kartu Pencari Kerja/AK1 yang dilegalisir dengan cap basah atau embose;

      Asli Surat Ijin dari Orang Tua/Wali/Suami/Isteri yang ditandatangani diatas meterai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer wajib diketahui Lurah atau Kepala Desa;

      Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;

      Pas Foto berwarna terbaru dengan latar belakang putih, menghadap kedepan dan tampak jelas dengan ukuran 3×4 Cm sebanyak 6 (enam) lembar;

      Bagi wanita tidak pernah bertato, dan laki-laki tidak pernah bertato dan tidak pernah bertindik;

      Membuat surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus matching yang ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Isteri;

      Membuat surat pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi apabila dalam proses penempatan ditemukan kasus yang diakibatkan oleh calon PMI sehingga calon PMI dikeluarkannya dari tempat pelatihan yang ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Isteri;

      Foto copy sertifikat kemampuan bahasa Jepang, bahasa Inggris atau bahasa lainnya dan sertifikat keterampilan lainnya (BCLS, BTLS, atau PPGD) bila ada.

       

      B. PENDAFTARAN

      Pendaftaran calon PMI Kandidat Nurse dan calon PMI Kandidat Careworker dilakukan melalui online sistem di website BNP2TKI dengan mengisi data diri dan mengunggah (upload) dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, sebagai berikut:
       

      Kandidat Nurse 

      Scan KTP dalam extensi .jpg;

      Scan Paspor halaman data diri, halaman tandatangan pemegang, halaman catatan pengesahan (jika ada), dan halaman catatan resmi dalam extensi .pdf (jika ada);

      Scan Akte kelahiran dalam extensi .jpg;

      Scan Ijazah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam extensi .pdf;

      Scan Transkrip nilai pendidikan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam extensi.pdf;

      Foto dalam extensi .jpg;

      Scan Surat Tanda registrasi Perawat dalam extensi .jpg.

      Scan Surat keterangan pengalaman kerja dalam extensi .pdf, dan;

       

      Kandidat Careworker 

      Scan KTP dalam extensi .jpg;

      Scan Paspor halaman data diri, halaman tandatangan pemegang, halaman catatan pengesahan (jika ada), dan halaman catatan resmi dalam extensi .pdf (jika ada);

      Scan Akte kelahiran dalam extensi .jpg;

      Scan Ijazah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam extensi .pdf;

      Scan Transkrip nilai pendidikan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam extensi.pdf;

       
      Catatan :

      Untuk ijazah dan Transkrip Nilai dalam bahasa Inggris yang tidak diterbitkan oleh Lembaga Pendidikan dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisir oleh Penerjemah yang berstatus tersumpah dan fotokopinya dapat dilegalisir oleh Lembaga Penerjemah.

      Pendaftar harus menunjukkan dokumen asli dari persyaratan yang difotokopi saat verifikasi.

      Data pada KTP, Paspor, Ijazah dan Akte Kelahiran atau Akte Kenal Lahir harus sama, apabila terdapat perbedaan maka dapat dilakukan revisi pada dokumen yang dianggap paling benar.

      Semua fotokopi dalam ukuran normal dan menggunakan kertas A4.

      Untuk dokumen masing-masing 1 file dengan ukuran file dalam extensi .jpg maksimal 1 MB dan ukuran file dalam extensi

      Suka

      1. Puspa andini berkata:

        Assalamualaikum ka farida, saya mau tanya kalau lulusan smk jurusan perawat itu bagaimana peluang kerja disana? Memang sekolah saya sudah mengadakan kerja sama dengan pt yg mengirim care giver kesana. Tapi apakah mudah cara kita menyesuaikan sosial budaya yang ada di jepang dan indonesia? Karna menurut data yg saya baca kesehatan mental care worker di jepang itu menurun. Jadi bagaimana ya peluang kerja disana? Makasih ya ka farida sebelumnya. Dan aku harap kaka mau jawab karna aku lg dilema banget ka hehe

        Suka

      2. faridadarwis19 berkata:

        Pada umumnya, tenaga caregiver di Jepang itu sangaat dibutuhkan. Entah dengan alasan apa, orang Jepang yang minat di bidang ini sangat sedikit saat ini. Jadi, kalo misalkan mau ke Jepang (lulusan SMA/SMK) melalui sebuah yayasan yg sudah bekerja sama, boleh-boleh saja. Hanya saja, mesti jelas.. Nama programnya apa? GINOJISHUSEI (kontrak kerja 5 th, biasanya gajinya lebih rendah) kah? Atau apa.

        Kesehatan mental ya. Kalo menurut pengalaman saya pribadi, memang betul, pasti ada stress ketika menghadapi dunia kerja yg sangat berbeda baik dari segi culture , bahasa dll. Apakah kita bisa menyesuaikan? Tergantung kita dong. Biar nggak terlalu stress, mantapkan kemampuan bahasa Jepang kita. Banyak bersosialisasi dengan orang sekitar (rekan kerja Jepang atau orang Indonesia lainnya). Dan jangan lupa refreshing. Banyak kok cara mengatasi stress.

        Disukai oleh 1 orang

      3. Puspa Andini berkata:

        Makasi ya ka farida uda mau jawab email aku 🙂 tapi ka aku mau tanya lagi, untuk para lansia nya itu, apakah mereka semua baik ke kita? Maksud aku itu pribadi orang jepang nya itu, mayoritas ramah seperti org indonesia kah atau mereka yg sulit menerima orang baru? Aku mau tanya juga saran kaka kira2 aku ikut aja atau bagaimana ka? Makasih banyak ya ka farida :”)

        Suka

      4. Puspa Andini berkata:

        Makasi ya ka farida uda mau jawab email aku 🙂 tapi ka aku mau tanya lagi, untuk para lansia nya itu, apakah mereka semua baik ke kita? Maksud aku itu pribadi orang jepang nya itu, mayoritas ramah seperti org indonesia kah atau mereka yg sulit menerima orang baru? Aku mau tanya juga saran kaka kira2 aku ikut aja atau bagaimana ka? Makasih banyak ya ka farida :”)

        Suka

      5. Puspa Andini berkata:

        Makasi ya ka farida uda mau jawab email aku [image: 🙂] tapi ka aku mau tanya lagi, untuk para lansia nya itu, apakah mereka semua baik ke kita? Maksud aku itu pribadi orang jepang nya itu, mayoritas ramah seperti org indonesia kah atau mereka yg sulit menerima orang baru? Aku mau tanya juga saran kaka kira2 aku ikut aja atau bagaimana ka? Makasih banyak ya ka farida :”)

        Suka

  18. Angga berkata:

    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Kaka infonya bermanfaat sekali, izin mau nanya lebih lanjut. Saya dari bandung

    Suka

  19. anton berkata:

    satu orang care worker biasanya megang berapa orang lansia kak, & kalo hari libur bagaimana?

    Suka

  20. Jika kita sudah menjadi careworker di Jepang ,apakah bisa jika kita ingin ke Indonesia lalu ingin menjadi perawat di Indonesia?

    Suka

  21. Novida berkata:

    Kak Farida, saya Novida ingin tanya kak. Jadi jika saya lulusan S1 Keperawatan lalu ingin mendaftar program G to G careworker. Jika diterima akam magang dl selama 3 tahun, baru ujian negara, baru bisa jd cateworker tetap gitu ya kak? Terus magang nya disana dpt gaji nggak kak?

    Suka

Tinggalkan komentar